Dirikan Bank Sampah Berkah Bhayangkara, Personel Polsek Waringin Kurung Polresta Serang Kota Terapkan Polri Presisi

Serang – Aipda Eko Yulianto Ka SPKT Polsek Waringin Kurung Polresta Serang Kota dirikan Bank Sampah Berkah Bhayangkara tepatnya di Jalan Jayadiningrat II Kampung Baru RT.002 RW. 001 Desa Kramatwatu, Kecamatan Kramatwatu, Kota Serang.

Eko menjelaskan awal mula terbentuknya Bank Sampah Berkah Bhayangkara sejak Januari 2022, “Bank Sampah Berkah Bhayangkara berdiri sejak Januari 2022, Berawal dari keprihatinan masalah sampah yang sulit diatasi di lingkungan kami, yang belum ada Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” kata Eko.

Eko mengatakan sebelumnya sampah dari daerah tersebut dikirim ke TPA Cilowong, “Dari tempat kami sebelumnya sampah dari daerah tersebut dikirim ke TPA Cilowong, namun TPA Cilowong kemudian mendapat penolakan warga sekitar,” ucap Eko.

Dalam hal ini Eko menjelaskan melihat masalah tersebut Eko belajar pengelolaan sampah organik ke Asosiasi Bank Sampah Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia, “Dari permasalahan sampah tersebut saya kemudian belajar pengelolaan sampah organik ke Asosiasi Bank Sampah Indonesia dan Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia, dan dari ilmu yang didapatkan setelah belajar, dari situlah didirikan tempat yang bernama Bank Sampah Berkah Bhayangkara,” jelas Eko.

Setelah sukses mengelola sampah anorganik, Eko kini merambah pengelolaan sampah organik dan bekerjasama dengan Paguyuban Pecinta Lingkungan (Papeling), “Setelah sukses mengelola sampah anorganik, kini kami merambah pengelolaan sampah organik dan bekerjasama dengan Paguyuban Pecinta Lingkungan (Papeling), Kabupaten Serang mengurai sampah organik dengan menggunakan Maggot BSF,” ujar Eko.

Eko menjelaskan sampah anorganik dibagi menjadi beberapa jenis dan setelah ditimbang hasil penjualan masuk kedalam catatan buku tabungan Bank Sampah Berkah Bhayangkara, “Sampah anorganik ditimbang berdasarkan jenis yakni plastik, kardus, kertas, besi dan lainnya dan Setelah ditimbang, setelah ditimbang hasil penjualan ditulis ke dalam buku induk, Data dicatat ulang ke buku tabungan dan dalam buku tabungan terdapat kolom nomor, tanggal, jumlah tabungan masuk dan keluar, saldo, paraf dan keterangan,” jelas Eko.

Tak hanya dari Kabupaten Serang sejumlah titik di Kota Serang dan Kota Cilegon mempercayakan pengelolaan sampah pada Bank Sampah Berkah Bhayangkara, “Tak hanya dari Kabupaten Serang sejumlah titik di Kota Serang dan Kota Cilegon mempercayakan pengelolaan sampah pada Bank Sampah Berkah Bhayangkara yang dikelola, dan untuk sampah dalam bentuk dokumen, sampah dihancurkan menggunakan mesin pencacah dokumen,” ucap Eko.

Eko menuturkan dengan jumlah nasabah yang cukup banyak ia mengungkapkan tiap bulan mengumpulkan 3-7 ton sampah anorganik, “Dengan jumlah nasabah yang cukup banyak ia mengungkapkan tiap bulan mengumpulkan 3-7 ton sampah anorganik, dan perputaran dana setiap bulan berkisar Rp15-25 juta, serta jumlah sampah bervariasi untuk bulan September 2022 sebanyak 7 ton, dan mendapat margin keuntungan 10-20 persen dan margin tersebut digunakan untuk mengembangkan Bank Sampah Berkah Bhayangkara,” jelas Eko.

Dalam hal ini Eko menjelaskan sebagian Bank Sampah di Kota Serang mengalami mati suri dan tutup, “Di Kabupaten Serang, ada sekitar 20 bank sampah, Namun sebagian mati suri. Penyebabnya mereka kesulitan menjual tumpukan sampah pada harga yang diinginkan, Itu terjadi karena mereka selama ini hanya menjual sampahnya ke pengepu dan Harga jual pun cukup rendah, Bank Sampah Berkah Bhayangkara berbeda dengan bank sampah pada umumnya. Mereka menjual sampah langsung ke industri pengolah sampah sehingga harganya cukup tinggi.
Sebagai dampaknya, Bank Sampah Berkah Bhayangkara pun mampu membeli sampah warga dengan harga yang cukup tinggi termasuk juga sampah dari bank-bank sampah lainnya, dan hal tersebut membuat Bank Sampah Berkah Bhayangkara bisa bertahan hingga saat ini,” tegas Eko.

Dalam pengelolaan Bank Sampah Berkah Bhayangkara didukung Karang taruna setempat, “Dalam pengelolaan Bank Sampah Berkah Bhayangkara didukung Karang taruna setempat dan Edukasi pengelolaan sampah bisa terus berkembang dengan lebih cepat,” tambahnya.

Terakhir Eko mengatakan tak disangka berkat mengelola sampah, ia bisa menerapkan jargon Polri Presisi, “Tak disangka berkat mengelola sampah bisa menerapkan jargon Polri Presisi lewat mengelola sampah menjadi dekat dengan masyarakat dan Jargon Polri Presisi bisa jalankan serta Kehadiran kita di tengah masyarakat secara langsung ternyata banyak manfaat. Kita sering menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas secara langsung. Dalam suasana informal, pesan-pesan kita justru mengena,” tutup Eko (Bidhumas).

About admin _

Check Also

http://tribratanews.banten.polri.go.id/cegah-adanya-perang-sarung-anggota-polsek-rangkasbitung-polres-lebak-patroli-dialogis-taman-angklung/

Dalam rangka peningkatan pelayanan prima kepada masyarakat,Polsek Cilegon Polres Cilegon Polda Banten melaksanakan pengaturan arus …