SERANG – Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko meninjau lokasi lahan seluas 7 hektar yang akan dijadikan perkebunan jagung program ketahanan pangan (ketapang) di Kampung Ciruas Cilik, Desa Ranjeng, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Selasa (17/6/2025).
Sebagai wujud polisi cinta petani, dalam kesempatan itu Kapolres memberikan bantuan kepada kelompok tani berupa bibit jagung BISI 18 sebanyak 40 kilogram, pupuk kompos organik Pak Bhabin 50 karung, pupuk urea dan NPK masing-masing 250 kilogram, herbisida 40 botol dan insektisida 15 botol.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakapolres Kompol Fauzan Afifi, Kapolsek Ciruas Kompol Muhammad Cuaib, Kasatintelkam Iptu Saeful Sani, Kasi Propam Ipda Jhoni Yuhanto, Pj Camat Ciruas, Kades Ranjeng dan Kaserangan, Gapoktan Tirta Barokah serta masyarakat Desa Ranjeng.
Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko menyampaikan bahwa bantuan pertanian ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam mendukung program ketahanan pangan nasional di tengah tantangan global yang memengaruhi ketersediaan bahan pangan.
“Kami berharap bantuan ini dapat menjadi motivasi bagi para petani untuk terus meningkatkan produktivitas demi menjaga ketahanan pangan yang berkelanjutan,” ujar Kapolres.
Setelah prosesi penyerahan bantuan, Kapolres berdiskusi dengan para petani tentang kendala dan kebutuhan di lapangan, serta memberikan dukungan moral agar para petani terus semangat dalam mengelola lahan mereka.
Usai berdiskusi, Kapolres kemudian meninjau langsung lahan pertanian yang dikelola oleh Gapoktan Tani Barokah dan dilanjutkan dengan pemberian bantuan sembako sebanyak 55 paket kepada masyarakat Desa Ranjeng yang hadir.
Di tempat yang sama, Ketua Gapoktan Tirta Barokah, Ahmadi menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Kapolres Condro Sasongko yang telah berkenan melibatkan Gapoktan Tirta Barokah dalam program ketahanan pangan.
“Kami mengapresiasi bapak Kapolres yang telah melibatkan kami dalam kegiatan ketahanan pangan. Kami juga menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan bapak Kapolres, baik yang berkaitan ketahanan pangan maupun bingkisan sembako,” kata Ahmadi.