Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol, memandang kehadiran Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo di Riau untuk meninjau kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi satu hal penting. Sebab, kunjungan ini penting sebagai momentum untuk menguatkan penegakan hukum terkait karhutla.
“Kehadiran Pak Kapolri memiliki arti yang sangat penting di tengah upaya kita semua melakukan pengendalian dan penanganan karhutla,” ujar Menteri Hanif Faisol di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Kamis (24/7/25).
Dengan hadirnya Kapolri di tengah-tengah penanganan karhutla, ujarnya, menjadi momentum untuk menguatkan kembali penegakan hukum yang saat ini terus dilakukan oleh Polda Riau. Selain penegakan hukum dari sisi pidana, Kementerian LH akan memberikan sanksi administratif terhadap para pelaku sebagaimana tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2020.
Lebih lanjut Menteri Hanif menyampaikan, Kapolri telah memberikan sejumlah arahan penting dalam rangka penanganan karhutla di Riau ini. Jenderal Sigit mengarahkan agar serius ditingkatkan peningkatan water bombing dan operasi modifikasi cuaca.
Operasi modifikasi cuaca (OMC) dan water bombing, ujarnya, memang sangat penting dilakukan di Rohul. Hal itu lantaran kondisi medan yang menjadi titik hotspot sulit dijangkau dengan jalur darat.
Menurut Menteri Hanif, apresiasi juga patut diberikan kepada Kapolda Riau Irjen Pol. Herry Heryawan yang melakukan penegakan hukum tanpa pandang bulu. Apalagi, Polda Riau telah menangkap 46 tersangka karhutla sepanjang Januari-Juli 2025 ini.
“Upaya penindakan kepolisian, penggunaan penegakan hukum tanpa pandang bulu yang telah dilakukan Bapak Kapolda dan seluruh komponen di Provinsi Riau patut kita apresiasi,” ungkap Menteri LH.