Ini Yang Sebenranya Terjadi Saat Pawai Gawai Dayak di Pontianak Berlangsung Damai

TRIBRATA NEWS POLDA BANTEN - Pekan Gawai Dayak yang digelar mulai hari ini hingga 27 Mei mendatang ditandai dengan acara pawai. Acara tahunan itu memang memiliki tradisi memakai busana Dayak, lengkap dengan membawa senjata maupun atribut budaya lainnya.

Menurut Kabid Humas Polda Kalbar, AKP Cucu Sayifudin, bersamaan dengan acara Gawai Dayak ini, terdapat juga aksi damai oleh sejumlah ulama dan simpatisan. Kepolisian memisahkan rute yang dilalui kedua pihak.

“Bukan gesekan, rame kumpul massa, langsung disuruh mundur oleh petugas, tidak ada gesekan, tidak ada,” ungkap Cucu saat dikonfirmasi, Sabtu (20/5/2017).

Insiden itu terjadi di sekitar Pasar Flamboyan. Awal mulanya, kata Cucu, adalah saat kelompok Pawai Gawai Dayak mengira mereka dihadang oleh kelompok massa. Namun insiden sejumlah orang yang berlarian itu disebabkan karena salah persepsi.

Ada dua video tersebar mengenai insiden di Pontianak itu. Pertama memperlihatkan sejumlah orang mengenakan pakaian khas Dayak berlarian seperti sedang melakukan pengejaran. Menurut Cucu itu terjadi di Jalan Gadjah Mada.

“Jadi petugas di daerah situ mengalihkan rute, harusnya sampai ke Pasar Flamboyan dipersingkat oleh petugas di lapangan. Dikira ada missed, dikira ada mau hadang. Padahal hanya dipersingkat biar cepat selesai,” jelasnya.

Kemudian di video kedua terlihat para petugas kepolisian juga berlarian di jalan. Ada juga tampak sejumlah orang mengikuti para petugas polisi yang berlari tersebut.

“Video yang ada mobilnya itu di Pasar Flamboyan. Yang di sana orang-orang udah pada kumpul mau nonton, tahu-tahu yang pawai dialihkan, dikira ada kejadian apa maka mereka berlarian. Karena kan emang ada kekhawatiran akan gesekan di lapangan dengan kelompok satunya (yang aksi damai). Salah persepsi. Yang lagi pawai ngira ada apa, yang mau nonton ngira apa kok pawai dialihkan, ” tutur Cucu.

Polda Kalbar memastikan tidak ada kejadian gesekan antara peserta Pawai Gawai Dayak dengan massa aksi. Sebab lokasi dan rute nya pun berbeda jauh.

“Aksi damai di Jalan Ahmad Yani. Mereka jalan dari Masjid Mujahidin ke Polda. Yang Pawai Gawai di Rumah Radakng. Jaraknya 2 Km. Kemudian dua-duanya pawai, tapi beda rute. Beda lokasi, nggak akan ketemu,” sebut dia.

Bahkan saat insiden itu terjadi, menurut Cucu, massa aksi sudah berada di Polda dan sedang beraudiensi dengan Kapolda Kalbar Brigjen Erwin Triwanto. Aksi itu sendiri adalah untuk meminta pihak kepolisian mengawal pelaporan terhadap Gubernur Kalbar Cornelis.

“Yang aksi damai lagi di Polda. Audiensi tokoh-tokoh ulama dengan Kapolda. Intinya menyampaikan aspirasi, kemarin ada laporan video pak Gubernur, minta ditindaklanjut, sedang ditindaklanjuti oleh polda. Mereka komunikatif,” terang Cucu.

“Yang pawai, yang lari itu penonton, dibubarin sama petugas. Itu banyak foto-foto dan film-film lama disebarin,” sambungnya menyayangkan beberapa broadcast hoax.

Di video yang beredar memang terlihat ada sejumlah orang membawa senjata. Namun menurut Cucu itu adalah atribut yang dibawa peserta maupun panitia Pawai Gawai Dayak. Pihak kelompok aksi dari ormas memang sempat mempertanyakannya, hanya saja itu sudah menjadi budaya puluhan tahun lamanya saat pawai Budaya.

“Kalau yang pawai bawa perlengkapan pawai, selain busana. Ada yang bawa pentungan juga, ada kan warga Dayak sekolah di Pontianak, ikut juga. Ada tradisinya, kalau gawai itu kelengkapannya seperti itu. Setiap tahun,” urai Cucu.

“Dari pihak yang satu (bilang) ‘kok nggak dilarang bawa perlengkapn itu’. Mereka sudah 32 tahun melakukan tradisi itu,” imbuhnya.

Saat ditanyai mengenai informasi Polda Kalbar Siaga I, Cucu mengatakan hal tersebut sebagai langkah antisipasi. Dia memastikan di Pontianak kondusif.

“Kita nggak mau under-estimate. Karena kan mengamankan 2 kegiatan. Polda dan Poltabes juga dibantu dari Jakarta, Brimob ada 200 orang tapi nggak di lapangan. Di tempat acara, di Masjid Mujahidin dan Rumah Radakng. Semua kondusif, pedagang pada buka biasa, aktivitas sama,” papar Cucu.

Kapolda Kalbar Brigjen Erwin Triwanto juga memastikan kondisi Pontianak aman dan terkendali. Sama dengan Cucu, dia juga menyayangkan banyak beredarnya foto-foto hoax yang memprovokasi.

“Kegiatan pembukaan pekan Gawai Dayak sudah selesai, aman Alhamdulillah. Meeka banyak pengunjungnya tapi mereka damai, banyak sekali hoax gambar yang bukan pada acara ini,” kata Erwin .

“Mereka tidak mewujudkan permusuhan termasuk aksi bela ulama kagiatan hanya menyampaikan dukungan kepada Polda untuk mengusut permasalahan yang mereka laporkan,” tutupnya. (div/id)

About

Check Also

Peduli Warga Kurang Mampu, Kapolsek Kragilan Berikan Bantuan Sembako

Sebagai wujud perhatian dan kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan serta memberikan kesejukan dan pesan damai …