Polda Banten Lakukan Trauma Healing Kepada Korban Banjir Lebak Banten

img-20200106-wa0030

|TRIBRATA NEWS POLDA BANTEN,LEBAK – Kepolisian Polda Banten melakukan penyuluhan sekaligus trauma healing kepada sejumlah siswa dan siswi di SDN 02 Banjar Irigasi, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak yang bagunannya telah hancur, rata dengan tanah karena dihantam banjir bandang pada Rabu, 01 Januari 2020 lalu.

Disana, para guru berserta anggota Polda Banten menghibur anak-anak SDN 02 Banjar Irigasi yang sudah berpakaian sekolah, agar mereka tetap ceria, dan bersemangat menjalani sekolah, meski saat ini tempat mereka menuntut ilmu sudah hancur akibat bencana alam tersebut.

Kabid Humas Polda Banten Kombespol. Edy Sumardi P. mengatakan kehadiran poliri ke sekolah untuk memberikan penyuluhan, sekaligus trauma healing dan motivasi supaya tetap bersemangat untuk belajar, meski saa ini bangunan sekolah sudah rusak akibat peristiwa kemarin.

“Tadi kita sama-sama menguatkan, bernyayi, berdoa bersama juga. Kita ingin mereka bisa kembali ceria dan tetap semangat belajar,” katanya.

Edy menjelaskan meski para siswa dan siswi tersebut terlihat sedih, dirinya dan guru-guru tidak ingin hal itu berlarut-larut. Kepolisian Daerah (Polda) Banten juga telah berkomitmen akan memberikan yang terbaik untuk masyarakat yang terkena musibah.

“Mudah-mudahan kami bisa menghibur. Kami berharap kalian jangan pernah takut dengan air. Tetap semangat,” jelasnya.

Siswa kelas VI SDN 02 Banjar Irigasi, Mutia mengaku sedih di hari pertama masuk sekolah, dirinya tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang kelas. Seluruh bangunan hancur terkena banjir.

“Sedih, pinginya tetap sekolah seperti dulu. Tetap semangat buat sekolahnya. Temen-temen juga pada kesini, semangat sekolahnya,” katanya.

Begitupun yang dikatakan oleh Chairunnisa, siswa Kelas III SDN 02 Banjar Irigasi mengaku meski sudah mengetahui bangunan sekolahnya hancur. Namun dirinya tetap ingin ke sekolah, dan bisa belajar seperti biasa.

“Berangkat sendiri. Pinginnya tetap sekolah,” katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 02 Banjar Irigasi, Ujang Abdul Rahman mengatakan sekolah yang memiliki delapan ruang kelas ini diisi sekitar 332 siswa. Namun kini seluruhnya telah hilang. Proses belajar mengajar akan tetap dilakukan di Majlis Taklim dan Madrasah Diniyah (MD).

“Ya seperti yang dilihat, semua sudah rata sama tanah. Kita akan proses belajar mengajar di majlis taklim dan madrasah diniyah. Ya mereka tetap pada datang ke sekolah, karena memang hari ini hari pertama masuk sekolah. Ada orang tua yang nanya ke saya, saya bilang sekolah tetap lanjut, kumpul di bekas sekolah kita. Tenda sekolah darurat juga belum ada,” katanya.

About

Check Also

Peduli Warga Kurang Mampu, Kapolsek Kragilan Berikan Bantuan Sembako

Sebagai wujud perhatian dan kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan serta memberikan kesejukan dan pesan damai …