Tribrata News Banten Portal Berita Resmi Polda Banten
|TRIBRATA NEWS POLDA BANTEN, Lebak- Banjir Bandang menerjang wilayah Kabupaten Lebak Prov. Banten pada Rabu (1/1/ 2020), sekitar 427 Kepala Keluarga (KK) tinggal di beberapa lokasi pengungsian.
Bencana Banjir bandang menerjang beberapa Desa dari masing-masing Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Lebak Prov. Banten yang mengakibatkan ratusan rumah penduduk rusak berat dan terendam akibat luapan air yang sangat deras dari sungai Ciberang sehingga warga penduduk setempat yang menjadi korban banjir menempati lokasi pengungsian yang salah satunya pengungsian di Gor Kecamatan Lebak Gedong. Kamis (2/1/2020).
Pada awak media Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi Priadinata, S.I.K, M.H, menjelaskan bencana banjir bandang tersebut telah menerjang beberapa Desa di 6 Kecamatan yang berada di Kabupaten Lebak Banten, dari data yang di peroleh sekitar 427 Kepala Keluarga harus menempati di beberapa lokasi Posko pengungsian.
“Sebanyak 7 posko pengungsian yang sudah berdiri dari masing-masing Kecamatan dan Desa yang mana saat ini di beberapa posko pengungsian sudah dipadati oleh warga yang mengungsi dampak bencana banjir bandang” jelas Edy
Lanjut Edy menyampaikan bahwa sekitar 17 Desa dari 6 Kecamatan yang berada di Kabupaten Lebak yang diterjang bencana banjir bandang dan tercatat sebanyak 135 rumah rusak berat, 185 rumah rusak ringan, 1.747 rumah warga yang terendam luapan air yang mengakibatkan 427 Kepala Keluarga harus mengungsi akibat dari peristiwa tersebut.
“Di lokasi pengungsian kondisi kesehatan warga mulai menurun beberapa dari mereka sudah mengalami demam, batuk dan flu” Ucap Edy
Pihak Kepolisian Polda Banten dan jajaran bersama dengan instansi terkait akan terus berupaya memberikan pelayanan serta bantuan kepada warga yang mengungsi akibat dari bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lebak.
“Kami akan terus mengerahkan personel untuk memberikan bantuan kepada para korban yang mengungsi sekaligus memberikan fasilitas dan tenaga medis dari kepolisian layanan kesehatan di lokasi pengungsian” tutup Edy.
