
“Anggota di bagian pelayanan dan anggota yang ikut apel Hari Santri mengenakan peci dan sarungan. Untuk polwan mengenakan sorban. Hal itu sebagai bentuk apresiasi kami kepada sahabat-sahabat santri,” kata Kapolresta Tangerang AKBP H.M. Sabilul Alif, Senin (23/10).
Kapolres menyampaikan, sarung dan peci identik dengan keseharian kaum santri. Selain itu, kata Kapolres, sarung dan peci juga memiliki filosofi kesederhanaan dan kesamarataan.
Baca Juga :Â Peringati Hari Santri Nasional, Ribuan Santri Ucapkan Ikrar dan Deklarasi Anti Radikalisme
“Saat menggunakan sarung dan peci semua menjadi sama. Tidak ada yang lebih jumawa karena sarung dan peci lambang kepasrahan saat beribadah kepada Tuhan,” terangnya.
Kapolres memastikan, meski mengenakan sarung dan peci, namun pelayanan di Polresta Tangerang berjalan normal. Kapolres mendorong agar kalangan santri meningkatkan keseriusan belajar agar bisa berguna bagi agama, bangsa, negara, dan keluarga.
“Anggota polisi juga banyak yang dari kalangan santri. Bahkan negara ini pernah dipimpin santri yaitu KH. Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Ini bukti bahwa antara pesantren dan negara adalah kesatuan yang sempurna,” ujarnya.
Kontributor : Humas Polresta Tangerang
Editor       : Muridi
Publish      : iman