Kapolri menginstruksikan kepada Kapolda Banten dan Lampung sikat habis premanisme untuk memberikan pengamanan arus mudik Lebaran. Tindakan premanisme, seperti copet, penodongan, penjambretan, pencuri, hipnotis, begal dan kejahatan lainnya tentu sangat merugikan masyarakat.
Selain itu juga mengganggu keamanan, sehingga petugas di lapangan harus membersihkan kejahatan tersebut. “Kami minta jajaran reserse, brimob, intel dan polres dapat membersihakn premanisme itu sebelum mudik Lebaran,†katanya.
Menurut dia, pembersihan premanisme merupakan komitmen kepolisian untuk melindungi masyarakat dari kejahatan. Apalagi, arus mudik Lebaran dipastikan premanisme di tempat pusat keramaian menjamur.
Karena itu, pihaknya meminta Kapolda Banten dan Lampung dapat melaksanakan tugas dengan baik untuk membersihkan premanisme. Sebab, pengamanan daerah itu tentu harus dipertanggungjawabkan oleh kapolda tersebut.
Selain itu juga jajaran kepolisian daerah dapat mengantisipasi kejahatan begal kendaraan di malam hari. Beberapa kasus begal menjadikan perhatian karena cukup meresahkan para pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua.
“Kami minta petugas dapat membersihkan tindakan premanisme maupun kejahatan lainnya sebelum arus mudik Lebaran,†ujarnya menjelaskan.
Kapolri mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi antara kepolisian, pemerintah provinsi dan ASDP untuk mengatasi kemacetan kendaraan. Kemungkinan pada puncak arus mudik dipastikan akan terjadi lonjakan kendaraan pribadi sehingga menimbulkan antrean panjang.
Diperkirakan puncak arus mudik tanggal 23-24 Juni 2017 penumpang dan kendaraan pribadi akan memadati pelabuhan. Namun, pihaknya mengapresiasi inovasi ASDP dapat mengatasi antrean kendaraan tersebut pascapengoperasian Dermaga VI khusus sepeda motor.
Mereka pemudik yang menggunakan sepeda motor khusus jalur VI sehingga bisa memperlancar akses lalu lintas. Selain itu juga penjualan tiket online dapat mengantisipasi antrean panjang di Pelabuhan Merak.
Para pemudik yang membeli tiket online tidak menunggu berlama-lama setelah tiba di pelabuhan dan mereka bisa diseberangkan menuju Pelabuhan Bakauheni. Begitu juga pemikiran inovasi lainnya, ASDP harus menyediakan pelayanan mobile kesehatan dengan menggunakan sepeda motor agar bisa melayani pemudik di tengah kemacetan.
Selain itu juga menyediakan bahan bakar minyak (BBM) dan montir mobile untuk mengatasi kekosongan bahan bakar maupun kerusakan kendaraan saat arus mudik terjebak kemacetan.
“Kami mengimbau pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi agar BBM diisi dengan penuh juga kondisi kendaraan layak,†katanya.
Editor  : P Winoto
Publish :Â iman