Serang -Sudah siapkah anda menempuh masa tua tanpa ada lagi pemasukan berarti seperti dimasa muda?
Pertanyaan ini tentu penting untuk direnungi, sebab masa tua adalah masa di mana kita akan banyak mengalami kekurangan di sana sini.
Menurut Regional Consumer Banking Head Bank BRI Regional Office Jakarta 3 Ahmad Furkon, dibutuhkan perencanaan keuangan yang matang sejak usia muda agar terhindar dari kesulitan ekonomi di usia tua.
Menurut Furkon, secara teori perencanaan keuangan adalah sebuah proses mencapai tujuan hidup, dan setiap individi pasti berbeda-beda dalam merencanakan keuangannya.
“Perencanaan keuangan yang baik akan menjamin masa tua. Jadi sebetulnya adalah sebuah pendekatan dalam melakukan evaluasi keuangan kita saat ini dan yang akan datang,” ujarnya dalam seminar Wealth Tea Time, Chit Chat Cuan yang diselenggarakan Bank BRI Regional Office Jakarta 3, Kamis, 8 September 2022.
Furkon mengatakan, perencanaan keuangan diperlukan karena seiring berjalannya waktu terdapat faktor yang mempengaruhi ekonomi tiap individu, di antaranya inflasi biaya hidup tiap tahunnya naik, pengeluaran akibat gaya hidup atau lifestyle meningkat, kemajuan teknologi menjadikan hidup lebih konsumtif dan adanya risiko kehidupan seperti penyakit dan kecelakaan.
“Nah, faktor-faktor ini bisa diatasi kalau melakukan perencanaan keuangan,” jelasnya.
Furkon mencontohkan perencanaan keuangan secara umum. Jika seseorang memiliki penghasilan 100 persen, wajib untuk menyisihkan 10 persen dari penghasilannya untuk ditabung dan 10 persen lagi untuk investasi.
“Jadi minimal menyisihkan 20 persen dari penghasilan. Ini untuk masa tua atau pensiun,” ujarnya.
Kemudian 40 persen dari penghasilan dialokasikan digunakan untuk biaya hidup, lalu 5 persen diambil untuk dana hiburan dengan berlibur bersama keluarga.
“Dan jangan lupa 5 persennya lagi untuk zakat biar hidup kita berkah,” ujarnya.
Furkon menegaskan, bahwa sekecil apapun penghasilan seseorang, wajib untuk tetap membuat perencanaan keuangan, sebab kekayaan tidak bisa diukur dengan besar kecilnya penghasilan, tapi investasi dan disiplin dalam mengelola keuanganlah yang akan membantu menjaga masa tua dari kebangkrutan.
“Bahwa kekayaan tidak bisa diukur dengan penghasilan dan harta benda anda.
Tapi kekayaan diukur dari seberapa besar investasi anda dan disiplin dalam mengatur keuangan,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Edward Narodo S dari PT. Danareksa Invesment Management, mengatakan, investasi adalah salah satu cara dalam merencanakan keuangan dihari tua.
Kendati begitu Edward mengingatkan, yang perlu diperhatikan adalah hindari gaya hidup yang serba mewah dan menyetop kebiasaan yang konsumtif, karena dalam berinvestasi seseorang tidak boleh lagi terpengaruh gaya hidup yang hedon.
“Disiplin investasi itu salah satunya mengurangi lifestyle atau gaya hidup. Karena tidak bisa dipungkiri, gaya hidup jadi musuh terbesar,” ujarnya.