Herman Antoni Anak Sopir Pick-Up Lulus Jadi Polisi, Orang Tua Terharu dan Menangis

whatsapp-image-2019-08-12-at-08-47-40

|TRIBRATA NEWS POLDA BANTEN,Serang- Rasa haru dan bangga terpancar dari pasangan suami istri Edy S (42) dan Karlin (38). Anak pertamanya dari dua bersaudara Herman Antoni (20) berhasil  diterima menjadi anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) tanpa biaya sepeser pun.

Herman sapaan Herman Antoni adalah pria tamatan SMA 6 Kota Serang. Ia berasal dari Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara. Sudah sejak kelas 1 SMA ia tinggal di Kota Serang ikut bersama pamannya demi mengejar cita-cita.

Kepada wartawan, Karlin bercerita bahwa menjadi anggota polri sudah lama menjadi impian Herman. Orang tua tak pernah melarang keinginan itu, meskipun keduanya memiliki keterbatasan ekonomi.

Ayah sendiri (Edy) tak memiliki pekerjaan tetap, hanya mengandalkan keahliannya menjadi sopir pick-uk. Penghasilannya tak menentu tergantung dari permintaan orang lain untuk mengangkut barang.

Untuk membantu kehidupan keluarga, Karlin bekerja sebagai buruh tani. Sama seperti Edy, Karlin juga tidak memiliki penghasilan tetap. “Bapak (Edy)  dan saya enggak punya penghasilan tetap,” katanya, kemarin.

Namun, ia bersama Edy tak pernah berkecil hati, meski hanya bermodal keyakinan keduanya terus memberikan semangat kepada sang anak, agar terus mengejar cita-cita menjadi Anggota Polri. “Karena anaknya senang kami dukung terus, kami suport terus,” katanya.

Beberapa bulan kebelakang, kata Karlin, Herman kembali menegaskan keinginannya menjadi Anggota Polri dengan meminta izin ikut seleksi yang akan dibuka. “Anaknya juga jarang pulang. Jadi meminta izin lewat telepon,” ujarnya.

Awalnya, lanjut Karlin, Herman hanya mencoba-coba. Ia bersama Edy juga tak berharap lebih anaknya bisa lolos.  “Awalnya hanya coba-coba,” katanya.

Akan tetapi nasib berkata lain, impian anaknya yang sudah terpendam akhirnya terwujud. Herman lolos menjadi Anggota Polri dan saat ini sedang pendidikan dan pembentukan (Diktuk) Bintara Polri TA 2019 angkatan XLIV. Diktuk dilaksanakan di SPN Mandalawangi Polda Banten, Pandeglang.  “Herman ingin menjadi polisi  sudah SMP,” katanya.

Kepada Herman, Karlin menitipkan untuk terus semangat, tidak berhenti belajar dan terus berdoa. “Jangan patah semangat. Terus berjuang dan terus bedoa,” katanya.

Ditemui di SPN Mandalawangi Herman Antoni menuturkan, keinginnannya menjadi Anggota Polri semata-mata untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. Tidak lupa ia pun ingin membuat orang tuanya bangga. “Saya merasa terharu, seneng, gembira, sedih saat saya tahu saya diterima,” katanya.

Selama mengikuti seleksi, banyak tahapan yang dilalui. Semua tahapan itu dilaluinya dengan penuh semangat dan doa. Tak jarang iapun harus belajar sampai pagi demi memperjuangkan keingannya.

“Pagi saya latihan lari. Alhamdulillah semua proses seleksi berjalan adil. Tidak ada hal yang ganjal. Saya lolos tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Hanya biaya transportasi dan foto copy,” ujarnya.

Kepada masyarakat yang ingin menjadi Anggota Polri, ia mengajak untuk belajar semaksimal mungkin. Jangan percaya jika ada orang yang mengiming-imingi siap membantu hingga lolos tes dengan catatan meminta sejumlah uang. “Modalnya usaha dan berdoa,” ucapnya.

Pengasuh SPN Mandalawangi Iptu Iwan Setiawan mengatakan, selama menjalani pendidikan siswa akan diberikan pemahaman tentang tugas dan fungsi dirinya sebagai Anggota Polri. “Di sini juga ada pendidikan rohani. Siswa harus bershalawat, diajarkan membaca alquran dan diajarkan memandikan jenazah. Ini sebagai modal saat nanti turun ke masyarakat,” katanya.

About

Check Also

Peduli Warga Kurang Mampu, Kapolsek Kragilan Berikan Bantuan Sembako

Sebagai wujud perhatian dan kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan serta memberikan kesejukan dan pesan damai …