Ekspedisi Merah Putih Polda Banten di Taman Nasional Ujung Kulon

img-20190818-wa0017

|TRIBRATA NEWS POLDA BANTEN,Pandeglang- Taman Nasional Ujung Kulon terletak di bagian paling barat Pulau Jawa, Indonesia. Kawasan taman nasional ini pada mulanya meliputi wilayah Krakatau dan beberapa pulau kecil di sekitarnya seperti Pulau Handeuleumdan Pulau Peucang dan Pulau Panaitan. Kawasan taman nasional ini mempunyai luas sekitar 122.956 Ha; (443 km² di antaranya adalah laut), yang dimulai dari Semenanjung Ujung Kulon sampai dengan Samudera Hindia.

Pulau Peucang berada di selat Panaitan Kabupaten Pandeglang Banten atau sebelah timur Taman Nasional Ujung Kulon.

Pulau Peucang bersama Pulau Panaitan dan Pulau Handeuleum termasuk dalam wilayah kawasan Taman Nasional Ujung Kulon sehingga tidak sedikit wisatawan yang berkunjung ke Taman Ujung Kulon, juga berkunjung ke pulau berpasir putih ini.

Karena dalam wilayah Taman Nasional Ujung Kulon,Pulau Peucang juga diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, bersama dengan Pulau Panaitan dan Pulau Handeuleum.

Didalam TNUK (Taman Nasional Ujung Kulon) Terdapat berbagai flora dan fauna, antara lain banteng, rusa, harimau, babi, merak dan yang sangat dilindungi badak culah satu. Serta Terdapat pula pohon Kiara yang sangat besar.

Ekspedisi Merah Putih Polda Banten digelar Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 dengan Pengibaran bendera Merah Putih di tebing Tanjung Layar TNUK (Taman Nasional Ujung Kulon), Kabupaten Pandeglang, Banten. Sabtu (17/8/2019) pukul 10:00 WIB

Perjalanan di mulai pada hari Jum’at (16/8/2019) pukul 06:30 WIB, dimulai dengan perjalanan darat dari polda banten menuju sumur dengan waktu tempuh 4 jam, perjalanan laut dari sumur menuju pulau peucang Taman Nasional Ujung Kulon dengan waktu tempuh 4 jam, perjalanan dari pulau peucang ketempat upacara di tebing Tanjung Layar TNUK menempuh waktu 1 jam, perjalanan laut 15 menit dan perjalanan naik ke tebing tanjung 45 menit.

“kita akan melaksanakan pengibaran bendera merah putih dalam rangka HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74, hati-hati dalam perjalanan jaga diri serta jangan berbicara sembarangan” Katanya saat berpesan di apel keberangkatan.

Sesampainya di sumur pandeglang, tim ekspedisi merah putih polda banten melaksanakan pengibaran bendera merah putih di pinggir pantai sumur sepanjang 16 meter x 1.5 meter, serentak seluruh personel polda banten meneriakan Merdeka, Merdeka, Merdeka, diiringi dengan nyanyian gebyar gebyar bendera.

Perjalanan dilanjutkan ke pulau peucang tempat bermalam tim ekspedisi merah putih polda banten, kedatangan tim disambut oleh pengelola Tnuk, fauna rusa, monyet, babi, hewan lainnya, dan keindahan alam yang luar biasa menakjubkan.

Keesokan hari tim ekspedisi merah putih jelajah hutan pulau peucang untuk mengenal flora, fauna yang ada di tnuk dan mengibarkan bendera di pohon Kiara yang sangat besar.

“Bendera sepanjang 16 meter x 1.5 meter berkibar di ranting pohon kiara yang sangat besar, dan Kami 20 orang bergandengan tangan dengan berteriak Merdeka, Merdeka, Merdeka, diiringi dengan nyanyian lagu kebangsaan Indonesia,” Ujarnya.

Setelah pengibaran bendera di pohon kiara, tim ekspedisi merah putih berangkat menuju ketempat upacara 17 Agustus 2019 di tebing Tanjung Layar TNUK menempuh waktu 1 jam, perjalanan laut 15 menit dan perjalanan naik ke tebing tanjung 45 menit.

sejumlah pihak terlibat dalam upacara pengibaran bendera merah putih di atas tebing Tanjung Layar memperingati HUT yaitu perwira bintara Personel Direktorat Binmas, Polres Pandeglang, Bibhumas, Bidpropam, kepala Balai TNUK, Polsus TNUK, pecinta alam Srikandi Nusantara, tim basarnas , Vertical Rescue Indonesia, Tim Habitat TNUK, dan Polhut TNUK

Pada kesempatan ini Dirbinmas Polda Banten Kombes Pol Oki Waskito, S.H., SIK, M.Si bertindak menjadi Inspektur Upacara pengibaran bendera merah putih 17 Agustus 2019

Dirbinmas Polda Banten Kombes Pol Oki Waskito mengatakan dalam Upacara pengibaran bendera dengan ukuran 15 meter kali 10 meter yang dikibarkan di tebing Tanjung layar oleh 3 orang pecinta alam Srikandi Nusantara dengan cara repling dari tebing.

“Kegiatan ini untuk Meningkatkan semangat perjuangan yang ada pada diri kita masing-masing Meningkatkan rasa nasionalisme dan berkebangsaan, dan untuk meningkatkan kecintaan kita terhadap Taman Nasional Ujung Kulon yang menjadi kawasan lindung pemerintah yang perlu dijaga kelestarian flora dan fauna, serta untuk meningkatkan potensi pariwisata khususnya taman nasional di Ujung Kulon.” Jelasnya.

About

Check Also

Peduli Warga Kurang Mampu, Kapolsek Kragilan Berikan Bantuan Sembako

Sebagai wujud perhatian dan kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan serta memberikan kesejukan dan pesan damai …