TRIBRATA NEWS POLDA BANTEN – Minggu dini hari (26/03) sekitar pukul 01.00 Wib, warga Kampung Gelap, Kutajaya, Kecamatan Pasarkemis – Tangerang, digegerkan penemuan bayi perempuan di lereng sungai.
Saat ditemukan, bayi malang itu masih dalam kondisi hidup dan terdapat luka pada bagian kepala, tangan dan kaki. Kemudian meninggal di RSU Tangerang setelah beberapa jam dilakukan perawatan.
Menurut keterangan saksi mata Tarwan salah seorang warga setempat yang menemukannya. bayi tersebut tergeletak begitu saja dipinggiran sungai. Kemudian melaporkannya ke piket jaga anggota Polsek Pasarkemis.
Menanggapi hal tersebut, piket jaga Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polsek Pasarkemis segera mendatangi tempat penemuan bayi malang itu yang ditemukan warga Kampung Gelap, Kutajaya, dan membawanya ke RSU Kabupaten Tangerang. Namun naas bayi tersebut meninggal setelah mendapatkan beberapa jam perawatan intensif.
Dari keterangan salah satu dokter RSU Tangerang, setelah dilakukan otopsi bayi naas itu dilahirkan hanya berselang 6 (enam) jam sebelum menghembuskan napas terakhirnya.
Kanit Reskrim Polsek Pasarmekis AKP Sobirin menerangkan, berbekal informasi yang didapat, bersama anggotanya bergerak cepat melakukan penyisiran dan penggeledahan.
Lokasi yang dijadikan sasaran diantaranya rumah warga dan cafe-cafe yang letaknya tak’ jauh dari sekitar lokasi penemuan bayi.
Dari hasil penggeledahan penyidik, ditemukan bercak darah di dalam kamar sebuah cafe yang tak’ lain adalah milik tersangka WA (20) salah seorang pegawai cafe yang berasal dari Pandeglang, Banten.
Setelah dilakukan pengumpulan keterangan dari beberapa pegawai dan pengunjung cafe, penyidik mengetahui bahwa WA mempunyai teman kencan pria (TU) yang merupakan pacar gelap tersangka.
Setelah menemukannya, kemudian penyidik meminta TU untuk turut membantu mencari keberadaan WA. Dan pada akhrinya tersangka dapat ditemukan ditempat persembunyiannya pada sebuah hotel di Kabupaten Tangerang.
Tersangka mengaku, bayi tersebut dilahirkan pada hari sabtu (25/03) pukul 17.00 Wib. Kemudian sekitar pukul 20.00 Wib, WA membuangnya ke sungai dibungkus dengan sebuah kaos dalam keadaan hidup.