Kapolri bentuk timsus usut pembakaran 8 sekolah di Palangka Raya

Ilustrasi

TRIBRATA NEWS POLDA BANTEN - Mabes Polri menerjunkan tim khusus mengungkap kasus dugaan pembakaran delapan sekolah di Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Pembakaran tersebut dilakukan selama bulan Juli dengan total tujuh Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Palangka Raya.

“Kita akan mengirim tim dari Mabes Polri untuk membantu,” kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, di gedung PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (9/8).

Tim dari Mabes Polri yang diturunkan ke Polda Kalimantan Tengah, untuk mengungkap motif di balik pembakaran sekolah tersebut. Sejauh ini dua pelaku berinisial F alias U alias O dan S, telah diringkus polisi.

“Motif belum, tapi kita sudah mendapatkan dua orang. Sementara kita sedang dalami,” ujarnya.

Menurut dia, tim khusus itu merupakan perintah langsung dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Hal ini agar bisa menangkap dalang utama di balik pembakaran delapan sekolah tersebut.

“Kita punya komitmen kuat untuk mengungkap karena ini membakar sekolah. Sekolah itu penting karena untuk generasi mendatang oleh sebab itu bapak Kapolri sudah memerintahkan untuk membantu agar segera terungkap,” tandasnya.

Sebelumnya, Tim gabungan Polda Kalimantan Tengah bersama Polres Palangkaraya telah menangkap dua orang pelaku pembakaran sekolah atas nama F alias U alias O dan S. Pembakaran tersebut dilakukan selama bulan Juli dengan total tujuh Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Palangka Raya.

Kapolda Kalteng Brigjen Anang Revandoko membenarkan atas penangkapan terhadap dua orang pelaku pembakaran oleh anggotanya.

“Iya ada dua pelaku yang kami tangkap,” ujar Anang saat dikonfrimasi, Selasa (1/8).

Keduanya berperan sebagai eksekutor. Mereka mengaku dibayar dan diberikan telepon seluler oleh pelaku utama (otak pelaku).

“Pelaku diberi uang sekitar Rp 500.000-an, lalu dibelikan handphone untuk yang bersangkutan,” ujarnya.

Sampai saat ini polisi masih melakukan pengejaran terhadap dalang atau otak dibalik pembakaran sekolah tersebut.

Namun, Anang menuturkan bahwa untuk motifnya sendiri masih belum diketahui. Karena, kedua orang pelaku tersebut mengaku hanya sebagai eksekutor pembakaran saja.

“Motifnya belum, sementara pelaku mengaku hanya pelaku lapangan. Kita masih sidik. Tim kita masih ngecek siapa sebenarnya dalangnya,” tandasnya.

Sumber : merdeka.com
Editor   : P Winoto
Publish : iman

About

Check Also

Peduli Warga Kurang Mampu, Kapolsek Kragilan Berikan Bantuan Sembako

Sebagai wujud perhatian dan kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan serta memberikan kesejukan dan pesan damai …