Gerbang Sekolah Ditutup Batu Besar, Puluhan Anak SDN Anyar 4 Menangis Histeris

Cilegon – Puluhan anak sekolah Dasar Negeri (SDN) Anyar 4 yang sedang melakukan kegiatan Ekstrakulikuler mengembangkan permainan bola voli di sekolahnya, harus menangis sambil berlari ketakutan disebabkan adanya sekelompok orang yang mengaku sebagai kuasa ahli waris atas tanah yang diatasnya bangunan SDN Anyar 4 menutup gerbang sekolah memakai batu besar, Selasa 17 Oktober 2023.

Kejadian penutupan gerbang SDN Anyar 4, memakai batu besar yang dilakukan sekelompok orang dinilai salah satu orang tua murid sebagai prilaku premanisme. “Mereka tau bahwa di dalam sekolah ada anak yang sedang berlatih bermain bola voli, anak SD lagi, yah mereka pasti syok dan langsung menangis, melihat gerbang sekolahnya ditutup memakai batu besar,” seraya mengatakan tidak ingin disebut namanya.

Kepala Sekolah SDN Anyar 4, menyesalkan atas kejadian yang menimpa sekolah yang dipimpinnya. Pasalnya dirinya hanya pengguna sekolah bukan sebagai pemilik. “Kejadian penutupan gerbang ini sudah terjadi selama dua kali, yang pertama gerbang sekolah digembok, sekarang memakai batu, bahkan sampai siswa banyak yang menangis ketakutan,” katanya.

Terkait kejadian ini, Kapolsek Anyar Suhel menerangkan kronologis kejadian penutupan gerbang SDN Anyar 4 memakai batu. “Pada 17 Oktober 2023, sekira pukul 17.00 WIB, ahli waris melalui kuasa menurunkan batu, di depan sekolah SDN 4, dan setelah kejadian tersebut, dimediasi di Polsek Anyer oleh Kapolsek Anyer, dan mendapatkan titik temu untuk memindahkan batu tersebut agar KBM bisa berjalan esok hari,” tuturnya.

Ditanya terkait kejadian penutupan yang diduga bisa menyebabkan trauma terhadap para siswa, Kapolsek Anyar menyampaikan bahwa perlu adanya proses sebagai pembuktian dalam kejadian tersebut. “Kita masih perlu proses dan dari proses itulah menjadi pembuktian, untuk mebenarkan kebenaran dan nanti putusan yang menentukan,” terangnya.

Terkait dengan kejadian penutupan gerbang yang menyebabkan beberapa anak dibawah umur menangis ketakutan, Kapolsek akan melakukan penelaahan lebih jauh. “Kita akan pelajari, siapa orang tuanya kita kan belum tau, untuk saat ini kita fokus agar tidak terjadi anarkis,” ungkapnya.

“Untuk informasi lanjut, pihak ahli waris rencana hari ini (Rabu, 18 Oktober 2023) akan melaporkan kepada pihak Polres, mereka dari pihak ahli waris, pihak sekolah dan dinas terkait akan melaporkan atas kejadian tersebut kepada pihak Polres. Kita hanya sebatas agar tidak terjadi anarkis dan hal yang tidak kita inginkan, kalo sudah masuk laporan ke Polres tinggal menunggu sesuai aturan yang berlalu saja,” tutup Suhel. Rabu (18/10).

About admin

Check Also

Peduli Warga Kurang Mampu, Kapolsek Kragilan Berikan Bantuan Sembako

Sebagai wujud perhatian dan kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan serta memberikan kesejukan dan pesan damai …