Menkumham Upayakan Pengobatan Polisi Korban Bom Kampung Melayu di Singapura

TRIBRATA NEWS POLDA BANTEN - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly akan mengupayakan agar salah satu polisi yang menjadi korban ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Bripda Yogi Aryo, bisa dirawat di Singapura. Hal itu dikarenakan kondisi matanya yang menurut dokter terancam buta akibat luka parah dari ledakan bom.

“Kalau tidak dapat pengobatan yang sangat baik, kemungkinan mata sebelah kiri akan jadi buta. Ada keinginan keluarga bagaimana kalau dibawa ke Singapura,” kata Yasonna usai menjenguk Yogi di Rumah Sakit Premier Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (28/5/2017).

Yogi merupakan salah satu polisi yang menjadi korban bom di Terminal Kampung Melayu dengan luka terparah. Yasonna juga menceritakan bagaimana dia prihatin melihat sejumlah bekas serpihan material bom yang sempat mengenai tubuh Yogi.

“Saya akan bicarakan dengan Pak Kapolri mengenai hal ini. Saya kira perlu,” kata Yasonna.

Dia juga menyampaikan, meski mengalami luka cukup parah, kondisi fisik Yogi semakin membaik pasca-operasi yang dilakukan tim dokter baru-baru ini.

“Kondisinya hari ini sudah ada perbaikan, sudah bisa bergerak. Kaki sebelah kiri itu sangat parah. Sudah dioperasi, dokter mengatakan sudah bisa digerakkan,” ujar dia.

Yogi merupakan putra dari suami-istri Yuli dan Puji yang juga merupakan pegawai Kementerian Hukum dan HAM. Yuli merupakan Kepala Kantor Imigrasi di Depok, Jawa Barat, dan Puji adalah pegawai Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Hukum dan HAM.

Yasonna turut mencatat, Yogi pernah bekerja sebagai pegawai honorer di Kemenkum HAM. Yogi juga pernah mencoba untuk masuk ke dalam Akademi Imigrasi sebelum akhirnya mendaftar ke kepolisian. (div/id)

About

Check Also

Peduli Warga Kurang Mampu, Kapolsek Kragilan Berikan Bantuan Sembako

Sebagai wujud perhatian dan kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan serta memberikan kesejukan dan pesan damai …